yang terhormat Bapak Ibu/Guru
yang terhormat ketua kelas dan wakilnya
serta teman-teman sekalian yang saya cintai
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita
panjatkan puja dan syukur atas khadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Tidak lupa pula kita kirimkan salam
dan shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita
semua.
Pada kesempatan kali ini saya
akan membawakan pidato ya ng berjudul “Pacaran”.
Pacaran adalah suatu ikatan yang
tidak resmi atau bisa dibilang hukumnya haram yang dilakukan antara dua orang
yang berbeda jenis kelamin yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Biasanya
yang terjebak ikatan seperti ini adalah anak-anak remaja. Kemudian mereka
terbiasa dengan yang namanya pacaran sehingga hingga dewasa pun mereka masih
melakukannya dan berhenti ketika mereka telah mendapatkan jodoh mereka atau
bisa dibilang mereka telah menikah.
Seperti yang kita liat sekarang
ini, hampi setiap pelajar dan mahasiswa memiliki pacar. Ada yang memiliki satu
pacar yaitu orang setia, ada yang memiliki sampai dua, tiga, empat atau bisa
jadi mungkin lebih banyak dari itu,
merekalah orang yang tidak setia. Nah jika sudah tahu ada yang setia dan ada
yang tidak, kenapa kita masih saja ingin berpacaran?
Inilah masalah yang sekarang
terjadi di lingkup para remaja. Mereka tetap saja ingin berpacaran padahal
tidak ada seorangpun yang bisa menjamin jika orang yang dia pacari tersebut
tergolong setia atau tidak. Para perempuan biasanya selalu berkata jika ini
semua adalah masalah perasaan, ini masalah hati. Aduh mereka itulah yang sedang
gagal paham mengenai masalah hati dan perasaaan.
Pacaran dalam konsep islam adalah
haram hukumnya. Yang halal hanyalah apabila berpacaran setelah menikah.
Maksudnya, pacar mereka adalah istri/suami mereka sendiri. Jika sudah tahu
pacaran itu haram, pacaran itu mengundang dosa, lalu apa yang ingin
dipertahankan? Jika sudah tahu dosa, jika sudah tahu hal tersebut menjauhkan
kita dari Sang Pencipta, lalu apa yang kita ingin lakukan? Apakah kita akan
terus melakukan hal tersebut? Sungguh kenyataan yang sangat miris.
Pacaran sendiri memiliki dampak
positiv dan negativ tergantung bagaimana dua sejoli tersebut menjalaninya.
Dampak negativ dari pacaran adalah banyaknya waktu yang tersita untung mengurus
sang pujaan hati. Bukan hanya itu, bagi laki-laki materi adalah modal yang
harus dimiliki. Meskipun tidak semua perempuan membutuhkan materi tapi tetap
saja unsur tersebut harus ada karena cinta butuh pengorbanan, pengorbanan dalam
hal materi dan yang terpenting adalah waktu. Dampak negativ lainnya adalah menjauhkan
kita dari Sang Pencipta, terkadang orang yang sedang dimabuk asmara sering lupa
kepada Tuhannya, sering menunda-nunda ibadah demi si pujaan hati. Tidak hanya
itu, tugas dan tanggung jawab pun seakan menjadi nomor sekian untuk
diprioritaskan. Sedangkan dampak positiv dari pacaran adalah apabila dua sejoli menjadikan pasangannya
sebagai motivasi sehingga ingin berubah menjadi seorang pribadi yang lebih
baik. Namun, apapun dampaknya baik positiv maupun negativ tetap saja hal tersebut haram.
Dari hasil survei, sekitar 98% remaja di dunia
sudah merasakan yang namanya pacaran, 87% diantaranya tersakiti dan selebihnya
bahagia atau bisa jadi sampai di jenjang pernikahan. Nah, liat kan teman?
Bagaimana banyaknya remaja yang rugi karena pacaran. Waktu yang tersisa sangat
banyak namun ujung-ujungnya hanya dapat sakit hati. Karena tidak terima jika
tersakiti, akhirnya mencarilah pelampiasan, kemudian yang diniatkan pelampiasan
menjadi benar-benar sayang dan akhirnya kembali
tersakiti hingga terbiasalah dengan yang namanya memiliki pacar.
Padahal jika diperhatikan secara
saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, pacaran lebih memiliki banyak
dampak buruk daripada dampak baiknya. Namun entah mengapa para remaja tetap
saja tidak peduli dengan hal tersebut. Yang mereka cari hanyalah kesenangan
belaka. Memangnya enak yah dicap mantannya si-A mantannya si-B, seakan sudah
dimiliki oleh banyak orang, apa kata suami/istri kita nanti?
Untuk itu saya ingin berbagi tips
untuk teman-teman agar terhindar dari pacaran.
1. Jangan
sering memperhatikan lawan jenis.
2. Batasi
pergaulan dengan lawan jenis.
3. Hindari
tatapan mata dengan yang bukan mahram.
4. Untuk
perempuan, jangan berdandan yang berlebihan.
5. Jika
sudah terlanjur jatuh cinta, maka cintailah dia dalam diam, doakan dia dan
minta kepada Sang Pencipta agar dia dijadikan jodohmu dunia akhirat.
6. Fokus
kepada cita-cita.
Teman-teman sekalian, marilah
kita jauhi yang namanya pacaran. Berteman lebih enak daripada menjalin
hubungan. Mari kita fokus kepada tujuan hidup kita. Mari kita laksanakan tugas
kita sebagai manusia yaitu beribadah kepada-Nya, menuntut ilmu agar kelak
menjadi manusia yang berguna.
Saya rasa cukup sampai disini
pidato yang sempat saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat banyak
kekurangan. Jika ada kesalahan itu
datangnya dari saya dan yang benar datangnya dari Allah SWT.
Wabillahitaufiq wal hidayah tsumma’ssalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
AL
Aridha Rezki
XII
Chareles Darwin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar