Selasa, 05 November 2013

Pidato "Pacaan"

yang terhormat Bapak Ibu/Guru 
yang terhormat ketua kelas dan wakilnya
serta teman-teman sekalian yang saya cintai 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan syukur atas khadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Tidak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan pidato ya ng berjudul “Pacaran”.
Pacaran adalah suatu ikatan yang tidak resmi atau bisa dibilang hukumnya haram yang dilakukan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Biasanya yang terjebak ikatan seperti ini adalah anak-anak remaja. Kemudian mereka terbiasa dengan yang namanya pacaran sehingga hingga dewasa pun mereka masih melakukannya dan berhenti ketika mereka telah mendapatkan jodoh mereka atau bisa dibilang mereka telah menikah.
Seperti yang kita liat sekarang ini, hampi setiap pelajar dan mahasiswa memiliki pacar. Ada yang memiliki satu pacar yaitu orang setia, ada yang memiliki sampai dua, tiga, empat atau bisa jadi mungkin  lebih banyak dari itu, merekalah orang yang tidak setia. Nah jika sudah tahu ada yang setia dan ada yang tidak, kenapa kita masih saja ingin berpacaran?
Inilah masalah yang sekarang terjadi di lingkup para remaja. Mereka tetap saja ingin berpacaran padahal tidak ada seorangpun yang bisa menjamin jika orang yang dia pacari tersebut tergolong setia atau tidak. Para perempuan biasanya selalu berkata jika ini semua adalah masalah perasaan, ini masalah hati. Aduh mereka itulah yang sedang gagal paham mengenai masalah hati dan perasaaan.
Pacaran dalam konsep islam adalah haram hukumnya. Yang halal hanyalah apabila berpacaran setelah menikah. Maksudnya, pacar mereka adalah istri/suami mereka sendiri. Jika sudah tahu pacaran itu haram, pacaran itu mengundang dosa, lalu apa yang ingin dipertahankan? Jika sudah tahu dosa, jika sudah tahu hal tersebut menjauhkan kita dari Sang Pencipta, lalu apa yang kita ingin lakukan? Apakah kita akan terus melakukan hal tersebut? Sungguh kenyataan yang sangat miris.
Pacaran sendiri memiliki dampak positiv dan negativ tergantung bagaimana dua sejoli tersebut menjalaninya. Dampak negativ dari pacaran adalah banyaknya waktu yang tersita untung mengurus sang pujaan hati. Bukan hanya itu, bagi laki-laki materi adalah modal yang harus dimiliki. Meskipun tidak semua perempuan membutuhkan materi tapi tetap saja unsur tersebut harus ada karena cinta butuh pengorbanan, pengorbanan dalam hal materi dan yang terpenting adalah waktu. Dampak negativ lainnya adalah menjauhkan kita dari Sang Pencipta, terkadang orang yang sedang dimabuk asmara sering lupa kepada Tuhannya, sering menunda-nunda ibadah demi si pujaan hati. Tidak hanya itu, tugas dan tanggung jawab pun seakan menjadi nomor sekian untuk diprioritaskan. Sedangkan dampak positiv dari pacaran  adalah apabila dua sejoli menjadikan pasangannya sebagai motivasi sehingga ingin berubah menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Namun, apapun dampaknya baik positiv maupun negativ  tetap saja hal tersebut haram.
 Dari hasil survei, sekitar 98% remaja di dunia sudah merasakan yang namanya pacaran, 87% diantaranya tersakiti dan selebihnya bahagia atau bisa jadi sampai di jenjang pernikahan. Nah, liat kan teman? Bagaimana banyaknya remaja yang rugi karena pacaran. Waktu yang tersisa sangat banyak namun ujung-ujungnya hanya dapat sakit hati. Karena tidak terima jika tersakiti, akhirnya mencarilah pelampiasan, kemudian yang diniatkan pelampiasan menjadi benar-benar sayang  dan akhirnya kembali tersakiti hingga terbiasalah dengan yang namanya memiliki pacar.
Padahal jika diperhatikan secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, pacaran lebih memiliki banyak dampak buruk daripada dampak baiknya. Namun entah mengapa para remaja tetap saja tidak peduli dengan hal tersebut. Yang mereka cari hanyalah kesenangan belaka. Memangnya enak yah dicap mantannya si-A mantannya si-B, seakan sudah dimiliki oleh banyak orang, apa kata suami/istri kita nanti?
Untuk itu saya ingin berbagi tips untuk teman-teman agar terhindar dari pacaran.
1.       Jangan sering memperhatikan lawan jenis.
2.       Batasi pergaulan dengan lawan jenis.
3.       Hindari tatapan mata dengan yang bukan mahram.
4.       Untuk perempuan, jangan berdandan yang berlebihan.
5.       Jika sudah terlanjur jatuh cinta, maka cintailah dia dalam diam, doakan dia dan minta kepada Sang Pencipta agar dia dijadikan jodohmu dunia akhirat.
6.       Fokus kepada cita-cita.
Teman-teman sekalian, marilah kita jauhi yang namanya pacaran. Berteman lebih enak daripada menjalin hubungan. Mari kita fokus kepada tujuan hidup kita. Mari kita laksanakan tugas kita sebagai manusia yaitu beribadah kepada-Nya, menuntut ilmu agar kelak menjadi manusia yang berguna.
Saya rasa cukup sampai disini pidato yang sempat saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan.  Jika ada kesalahan itu datangnya dari saya dan yang benar datangnya dari Allah SWT.
Wabillahitaufiq wal hidayah tsumma’ssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

AL Aridha Rezki
XII Chareles Darwin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar